Workshop Sabun b.a.s.a. Rumbel area Bintan

by - 02.46

Alhamdulillah, Sabtu, 27 Juli 2019 Rumah Belajar Area Bintan bersinergi dengan guru dan siswa sekolah Islam De Green Camp kota Tanjungpinang dalam kegiatan workshop sabun b.a.s.a. Apa itu b.a.s.a? b.a.s.a merupakan akronim dari sabun cair asli jelantah. Apa istimewanya "basa"? Produk sabun cuci piring ini murah, dapat dibuat sendiri di rumah dan ramah lingkungan karena terbuat dari bahan dasar jelantah atau minyak goreng bekas. Tidak menghasilkan busa yang berlebihan ketika digunakan sehingga dapat lebih menghemat air.



Kegiatan workshop kali ini sekaligus merupakan project based learning bagi siswa kelas VIII SMP Islam De Green Camp. Di dalam workshop ini peserta dijelaskan bagaimana mengatur limbah jelantah rumah tangga. Seperti yang kita ketahui bersama betapa berbahayanya limbah jelantah jika dibuang sembarangan.

Buat ibu-ibu yang selalu berpikir ekonomis pastilah sayang untuk membuang minyak sisa di dapur. Paling tidak itulah alasan para ibu rumah tangga mengapa mereka kerap menyimpan minyak goreng bekas pakai. Bahkan untuk kalangan tertentu seperti pedagang makanan minyak jelantah ini masih  dipergunakan berulang dalam rangka menghemat dana anggaran produksi. Bisa dibayangkan kan, dari segi ekonomi jika mereka tidak menggunakan minyak goreng segar atau baru mereka bisa menghemat ongkos produksi sepotong bakwan, tahu, atau risoles.

Sayangnya, hal itu bukanlah sesuatu yang bijaksana. Lalu haruskah minyak jelantah dibuang? Siapa yang di rumahnya masih menggunakan sabun buatan pabrik? Detergen tidak hanya bahaya untuk kulit manusia, tetapi juga bagi lingkungan. Menurut Peter Widmer dan Heinz Frick dalam bukunya “Hak Konsumen dan Ekolabel” limbah sabun cuci pakaian dan piring itu akan susah untuk di urai oleh bakteri, sementara jika sabun ramah lingkungan hanya butuh dua hari saja untuk terurai.
Limbah yang tidak terserap itu akan masuk ke dalam tanah kita dan akan mematikan ekosistem di lingkungan tersebut. Jika terminum, air limbah itu akan bisa menyebabkan penyakit berbahaya seperti kanker lho. Jadi, berbahaya kan? Yuk, kita tanggulangi bersama dengan beralih ke sabun yang lebih ramah lingkungan.







Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat sabun b.a.s.a antara lain sebagai berikut :


(Resep oleh Sekolah De Green Camp)

Bahan

1. Minyak jelantah 450ml (yang sudah direndam dengan arang/karbon aktif satu hari sebelumnya)
2. Air 571 ml
3. KOH 190gr
4. Asam sitrat 30gr

Alat
1. Kompor
2. Gelas takar bahan plastik atau kaca
3. Wadah stainless
4. Pengaduk kayu
5. Timbangan digital

Langkah Membuatnya

A. Membuat Soapbase
1. Panaskan jelantah di wadah stainless hingga suhu 70 derajat celcius. Pertahankan dalam suhu tersebut.
2. Di wadah yang berbeda campurkan larutan KOH ke dalam jelantah yang telah dipanaskan dengan suhu 70 derajat celcius seperti tersebut di atas.
3. Aduk dengan stik kayu selama 15-30 menit.
4. Setelah selesai diamkan adonan tersebut minimal satu malam agar terbentuk soapbase padat.

B. Memanaskan soap base
1. Panaskan air di wadah yang lebih besar dari wadah yang digunakan untuk membuat soapbase.
2. Setelah mendidih masukkan soap base ke dalam wadah dengan sistem double boiler (steam/kukus)
3. Pemanasan dilakukan selama tiga jam. Soap base yang mencair diaduk selama dua puluh menit sekali.
4. Diamkan kembali soapbase tersebut selama satu malam.

C. Melarutkan soap base
1. Ambil 50 gram soap base (soapbase : air dengan perbandingan 1:3). Kemudian larutkan ke dalam 150ml air mendidih.
2. Aduk tanpa jeda selama 20 menit hingga terbentuk larutan sabun yang merata/sabun cair.
3. Biasanya setelah proaes di atas selesai ph sabun belum netral. Ph larutan cenderung tinggi yaitu masih berkisar antara 9-12, maka untuk menetralkan ph dapat dilakukan sebagai berikut
a. Memasukkan asam sitrat ke dalam larutan soap base.
b. Sabun cair yang telah netral, bisa ditambahkan pewangi atau pewarna sesuai selera.






Masing-masing peserta mencoba mempraktikkan secara langsung dipandu oleh Ibu Fajriah Laili selaku fasilitator kegiatan ini. Kegiatan berjalan lancar dan pesertanya pun sangat antusias termasuk bapak-bapak yang juga menyimak proses pembuatan sabun cair hari ini. Praktik membuat sabun bersama seperti ini sangat bermanfaat sekali sebab kegiatan membuat sabun sangatlah tricky.

Bahkan, murid kelas VIII yang sudah sukses memasarkan produk mereka pun memerlukan proses panjang dalam perjalanan menemukan komposisi yang pas hingga sabun ini layak dijual. Ilmu yang didapat hari ini sangatlah bermanfaat untuk segera diterapkan di rumah masing-masing. Semoga kegiatan belajar kita kali ini bermanfaat demi kebaikan diri dan bumi kita. Terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan workshop kali ini, salam sinergi dalam kebermanfaatan.



Salam Hangat,
Monique
PJ Rumbel Bintan

You May Also Like

0 komentar