Shibbori. Apa yang terkilas di benakmu ketika mendengarnya? Hmmm...anime Jepang? Mungkin. Makanan Jepang? Tidak. Oke, u're not totally wrong. Shibbori merupakan sebuah kesenian tradisional dari Jepang.
Shibbori adalah sebuah pola pada kain yang diciptakan melalui proses pencelupan pada warna. Bisa dibilang Shibbori mirip seperti membatik. Tekniknya bervariasi, seperti melipat, melilit dan mengikat kain dan mencelupkannya pada pewarna.
Bahan yang digunakan cukup sederhana, namun akan membutuhkan sebuah objek yang berfungsi untuk menahan rembesan air pewarna sehingga area kain yang lain tidak ikut tercelup. Objek itu bisa macam-macam; kelereng, stik es krim, karet, dan sebagainya.
Alhamdulillah, hari Minggu 10 November 2019 Rumbel Area Bintan bisa belajar dan seru-seruan bersama membuat prakarya Shibbori. Tujuan diadakan playdate ini adalah untuk melatih kreativitas anak-anak.
Gimana sih cara bikin shibori ini? Sebelumnya kita siapkan dulu alat-alat yang akan kita gunakan.
Kali ini kita menggunakan teknik semi tulis. Bunda Tyas dengan teliti mencampurkan bahan pewarna alami dengan air. Kemudian anak-anak diajarkan bagaimana cara melipat kain sesuai dengan pola yang diinginkan.
Stik es krim, karet, kelereng adalah objek-objek yang akan kami gunakan sebagai pelindung kain dari bahan pewarna. Sangat sederhana dan mudah diikuti oleh anak-anak. Terakhir, basahkan kain dengan cara mencelupkan ke dalam air yang sudah dicampur dengan pewarna tadi.
Aplikasikan berbagai warna agar cantik sesuai selera. Tahan hingga seluruh kain terendam namun tetap berada pada permukaan pewarna.
Durasi perendaman akan mempengaruhi warna pada kain. Merendam dalam waktu singkat akan meninggalkan warna dengan garis tipis dan banyak area putih, sedangkan waktu yang lebih lama akan memberikan warna yang lebih gelap dan terserap atau bleeding ke daerah putih kain.
Sepuluh menit merupakan waktu yang cukup untuk memberikan hasil yang baik. Setelah itu angkat kain dan biarkan mengering oleh udara untuk beberapa saat.
Oiya, sebelum dijemur, karet, stik es krim, kelereng harus dilepas terlepas lebih dahulu. Simpel kan? Jika kain sudah kering, kain tadi lanjut dicap dengan cap @melajoebatik dan dicanting nama masing-masing. Dan mencanting itu ternyata tidak mudah loh.
Namun percaya deh, jika kita tekun berlatih maka lama-lama pasti terbiasa. Membuat Shibbori pun akan seperti menjetikkan jari hehehe.
Sebenarnya, kita pun memiliki warisan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, yakni Batik Nusantara. Tapi tidak ada salahnya juga jika mengenalkan 'batik Jepang' ini kepada anak-anak untuk memperkaya khasanah pengetahuan mereka. Anak-anak pun bangga memakai hasil karya mereka. Terima kasih bunda Tyas untuk ilmunya. Semangat berkarya bersama.